Menu

Friday, February 1, 2019

Pengertian Dan Perbedaan Translator, Compiler, Assembler, dan Interpreter
Alfadin R

Pengertian Dan Perbedaan Translator, Compiler, Assembler, dan Interpreter

Pengertian Dan Perbedaan Translator, Compiler, Assembler, dan Interpreter



Program komputer adalah seperangkat instruksi untuk komputer untuk melakukan tugas tertentu. Sebagian besar program ditulis dalam bahasa tingkat tinggi atau bahasa assembly. Program-program ini mudah dibaca dan dimengerti oleh programmer tetapi tidak dimengerti oleh komputer.
Komputer hanya mengerti bahasa mesin. Ini terdiri dari biner yang satu dan nol. Oleh karena itu, program tingkat tinggi atau perakitan harus diubah menjadi bahasa mesin agar komputer memahami petunjuknya. Compiler, interpreter dan assembler adalah penerjemah yang mengkonversi program berbasis bahasa tingkat tinggi atau perakitan ke bahasa mesin.




 




Pengertian Interpreter

Interpreter juga penerjemah bahasa yang mengubah program tingkat tinggi menjadi kode mesin. Tidak seperti compiler, interpreter mengkonversi kode sumber ke kode mesin baris demi baris. Karena ia memeriksa baris demi baris, waktu pemindaian lebih rendah. Tetapi waktu eksekusi keseluruhan lebih tinggi.
Interpreter menampilkan kesalahan pada suatu waktu. Programmer harus memperbaiki kesalahan itu untuk menafsirkan baris berikutnya. Bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, PHP, Perl adalah beberapa contoh bahasa berbasis penerjemah.

Pengertian Assembler

Selain bahasa tingkat tinggi dan bahasa mesin, ada bahasa lain yang disebut bahasa assembly. Bahasa assembly ada di antara bahasa tingkat tinggi dan bahasa mesin. Ini lebih dekat ke bahasa mesin daripada bahasa tingkat tinggi. Ini juga disebut bahasa tingkat rendah. Bahasa ini tidak mudah dibaca dan dimengerti oleh programmer seperti bahasa pemrograman tingkat tinggi. Assembler bekerja sebagai penerjemah dalam mengubah program bahasa assembly menjadi kode mesin.

Perbedaan Antara Compiler Interpreter dan Assembler

Definisi


  • Compiler: Compiler adalah perangkat lunak yang mengubah program yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin.
  • Interpreter: Interpreter adalah perangkat lunak yang menerjemahkan program bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin.
  • Assembler: Assembler adalah perangkat lunak yang mengubah program yang ditulis dalam bahasa assembly ke bahasa mesin.

Fungsionalitas


  • Compiler: Compiler mengkonversi seluruh program bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin pada suatu waktu.
  • Interpreter: Interpreter mengubah program bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin baris demi baris.
  • Assembler: Assembler mengubah program bahasa assembly menjadi bahasa mesin.

Bahasa


  • Compiler: Bahasa seperti C, C ++ menggunakan compiler untuk mengonversi kode.
  • Interpreter: Bahasa seperti Ruby, Perl, Python, PHP menggunakan Interpreter.
  • Assembler: Bahasa assembly menggunakan assembler.



Kesimpulan
Compiler, Interpreter dan Assembler adalah penerjemah bahasa. Perbedaan antara compiler interpreter dan assembler adalah bahwa compiler mengkonversi seluruh program bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin pada suatu waktu sementara interpreter mengkonversi program bahasa tingkat tinggi ke bahasa mesin baris demi baris dan assembler mengkonversi program bahasa assembly ke bahasa mesin.

Source :
1.  http://ajis013.blogspot.com/2016/12/perbedaan-translator.html
2. https://perbedaan.xyz/perbedaan-compiler-interpreter-dan-assembler.html













Continue reading →
Alfadin R

PEMUATAN INFORMASI KE MEMORI

PEMUATAN INFORMASI KE MEMORI

Pengertian Pemuatan
Pemuatan adalah salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.
Tanda pengenal untuk pencarian letak memori adalah alamat, lintasan / trek, sektor pada suatu disk.

Fungsi Manajemen Memori
- Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai
- Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan
- Mendealokasikan memori dari proses telah selesai
- Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk

Memori Dukung / backing store
Contohnya : Floppy, Harddisk, CD, dll.
Untuk mendukung memori kerja, umumnya berbentuk disk sehingga berlaku juga asas pemuktakhiran. Setiap trek dan sektor dapat menyimpan sejumlah byte dari memori kerja. Memori kerja dicapai melalui alamat memori dan register data memori. Dan untuk mencapai informasi di memori dukung, isinya harus dipindahkan dulu ke memori kerja (memori dukung = memori semu = virtual memori).

1 pindahan = 1 blok, makin kecil ukuran memori kerja, makin sering terjadi pindahan.
Alamat Memori
- Alamat memori mutlak (alamat fisik)
Sel memori pada memori kerja adalah sumber daya berbentuk fisik, sehingga untuk mencapai sel memori ini digunakan kata pengenal. Maka disebutlah alamat fisik dan karena nomor alamat fisik ini bersifat mutlak (nomor setiap sel adalah tetap), maka disebut juga alamat mutlak.
- Alamat memori relatif (alamat logika)
Alamat memori yang digunakan oleh program / data berurutan / berjulat. Jika kita menggunakan alamat 1, maka kitapun menggunakan alamat 2,3, … dan untuk 1 informasi jika alamat awalnya 0 dan alamat lainnya relatif terhadap alamat awal 0 ini, maka dinamakan alamat relatif. Dan alamat tersebut adalah logika dari untaian alamat yang menyimpan informasi maka dikenal alamat memori logika.
Contoh : alamat awal relatif 0, alamat awal fisik 14726, maka selisihnya = relokasinya = 14726-0 = 14726.


Ada beberapa cara pemuatan informasi ke ruang memori, yaitu :
1. Pemuatan Mutlak
2. Pemuatan Relokasi
3. Pemuatan Sambung
4. Pemuatan Dinamik

Pemuatan Mutlak
Pemuatan informasi ke memori kerja, alamat yang tercantum di dalam tata olah sama dengan alamat yang ditempatinya di dalam memori kerja. Contohnya pada program, alamat awal 5235 dan subroutine = 5468 diletakkan pada alamat fisik yang sama.

Pemuatan Relokasi
Kondisi dimana pemuatan informasi ke memory kerja, alamat yang tercantum di dalam tata olah tidak mesti sama dengan alamat yang ditempatinya di dalam memori kerja. Contohnya alamat pangkal / fisik = 15200, alamat relatif program 152, maka alamat mutlaknya = 15200 + 152 = 15352.


Hubungan antara alamat memori mutlak dan alamat relatif
Hubungan alamat memori mutlak dan alamat relatif berbeda sebanyak alamat pangkal pada alamat mutlak dikurangi dengan alamat awal pada alamat relatif, selisih ini dinamakan relokasi umum, sedangkan alamat awal adalah A, alamat pangkal adalah P, maka relokasi P adalah sebesar :
R = P – A

Pemuatan Sambung (Linker)
Menyambungkan suatu informasi ke informasi lain di dalam memori kerja. Pemuatan sambung sering digunakan pada tata olah atau penggalan tata olah yang tersimpan di dalam pustaka (library).

Pemuatan Dinamik (Pemuatan Tumpang atau Overlay)
Jika ukuran tata olah itu melampaui ukuran ruang memori kerja, tata olah dapat dipenggal ke dalam sejumlah segmen. Segmen itulah yang kemudian dimuat ke dalam memori kerja. Pelaksanaan pekerjaan berlangsung segmen demi segmen.
Ukuran dari memori fisik terbatas. Supaya utilitas memori berjalan dengan baik, maka kita menggunakan pemuatan dinamis. Dengan cara ini, routine-routine hanya akan dipanggil jika dibutuhkan.
Ilustrasi sebagai berikut, semua routine disimpan di disk dalam format yang dapat dialokasikan ulang (relocatable load format). Program utama diletakkan di memori dan dieksekusi. Ketika sebuah routine memanggil routine yang lain, hal pertama yang dilakukan adalah mengecek apakah ada routine lain yang sudah di-load. Jika tidak, relocatable linking loader dipanggil untuk menempatkan routine yang dibutuhkan ke memori dan memperbaharui tabel alamat program. Lalu, kontrol diberikan pada routine baru yang dipanggil.
Keuntungan dari pemuatan dinamis adalah routine yang tidak digunakan tidak pernah dipanggil. Metode ini berguna pada kode yang berjumlah banyak, ketika muncul kasus seperti routine yang salah. Walaupun ukuran kode besar , porsi yang digunakan bisa jauh lebih kecil.

Source : http://ry-nah.blogspot.com
Continue reading →